Hadis-hadis tentang Fadhilah Yasin

Resensi

Kamis, 01 Oktober 2009  | 22:27

Judul : Fadhilah Yasin : Telaah Kritis atas Hadis-Hadis

 

Penulis : Wawan Sofwan Shalehuddin
Penerbit : Humaniora Utama Press, Bandung
Cetakan : I, 2004
Tebal : x + 141 hlm ; 17 cm

Buku ini disusun berdasarkan telaah dan praktek mata pelajaran Penelitian Hadis yang dilaksanakan oleh Kelompok Studi Islami di Tahzibul Wasiyah. Pertimbangan kelompok studi ini adalah banyaknya hadis yang mengulas keutamaan surat Yasin dan keyakinan terhadapnya telah memasyarakat sedemikian rupa yang pelaksanaannya banyak menimbulkan persoalan secara syariat Islam.

Keadaan ini sangat mengkhawatirkan , karena masyarakat Muslim kita yang awam sangat bersungguh-sungguh dalam mencari dan mengamalkan fadhilah surat Yasin itu tanpa mau tahu apa yang menjadi dasarnya.

Surat Yasin merupakan surat yang paling banyak dibaca di luar shalat. Surat yang ke-36 di dalam Al-Quran ini paling banyak dicetak tersendiri. Dari 114 surat Al-Quran mungkin tidak ada yang dicetak khusus tersendiri , terpisah dari surat-surat lainnya, kecuali surat Yasin.

Surat Yasin ini banyak dicetak untuk memenuhi permintaan pihak yang salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Biasanya surat Yasin ini dibagikan kepada keluarga , tetangga,handai tolan, atau kelompok pengajian pada hari ketujuh, ke-40, dan hari ke-100 meninggalnya. Bahkan pada peringatan tahunan ( haol ) meninggalnya seseorang.

Buku ini membahas secara kritis hadis-hadis yang berkaitan dengan anggapan sebagian masyarakat terhadap surat Yasin. Yang diteliti penulis yang berhubungan dengan :

1. Yasin qalbu ( hati ) Al-Quran
2. Kelipatan bacaan Yasin, misalnya satu kali membaca surat yasin sama dengan membaca seluruh Al-Quran.
3. Yasin dan pengampunan dosa.
4. Pembacaan Yasin di sisi mayat.
5. Yasin untuk talqin.
6. Bacaan Yasin dan mati syahid.
7. Yasin dapat memenuhi segala kebutuhan.
8. Mendengar bacaan Yasin sama dengan berinfaq fisabilillah.
9. Khasiat menulis dan meminum air Yasin.
10. Beberapa khasiat lain membaca Yasin. Misalnya orang yang kehilangan sesuatu akan segera ditemukan.
11. Waktu dan tempat yang utama untuk membaca Yasin.

Dari penelitian penulis buku ini, hadis-hadis yang berhubungan dengan hal-hal di atas semuanya dhaif (lemah). Ia tidak atau belum pernah menemukan satu pun hadis atau riwayat yang bersanad sahih. Bahkan, tidak sedikit hadis dan riwayat yang maudhu ( palsu ), yakni ucapan yang diciptakan seseorang kemudian dimasukkan sanad seenaknya. Sanad adalah rangkaian rawi ( yang meriwayatkan hadis ).

Hadis dha’if tidak dapat diamalkan, termasuk untuk at-Targib ( dorongan untuk berbuat baik ) dan fadhailul a’mal ( keutamaan amal ) . Pendapat ini menjadi pegangan Abu Bakar Ibnul-Arabi. Imam Bukhari dan Muslim juga berpegang pada pendapat ini.

Ada juga yang berpendapat, hadis dha’if dapat diamalkan sepanjang mengenai targib dan fadhailul a’mal.

Tapi, menurut sebagian ulama, sebenarnya  fadhailul a’mal dan at-targib yang benar-benar berasal dari sabda-sabda Rasulullah SAW jumlahnya sangat banyak. Semua itu telah cukup untuk beramal dengannya dari pada harus mengamalkan hadis-hadis dha’if.

Untuk melengkapi book review ini bisa dibaca di: http:// serbagratisbuku.wordpress.com/2009/06/19/membaca-surat-yasin/